Selama ini belum ada ajaran yang mengatakan bahwa surga itu khusus untuk manusia, atau surga itu campuran antara manusia dengan binatang atau malah ada surga khusus untuk binatang. Yang ada adalah, surga itu adalah saat kita bersatu dengan Sang Pencipta, mengalami secara penuh kesatuan kasih dengan Dia, Yang adalah Kasih.
Jadi, kalau binatang kesayangan mau diajak ke surga, tentu Sang Pencipta tidak keberatan. Bukankah demikian? Tapi, pertama-tama, “surga” itu adalah pembicaraan taraf manusia, jadi hewan tentu cukup menjadi penggembira saja. Itu bukan monkey’s bussiness tetapi mankind’s business. Lebih fair, bukan?
(Romo Henricus Asodo, OMI, Rektor Seminari Tinggi OMI, Yogyakarta)