Di temui di belakang panggung, Susan Bachtiar, umat Paroki Cengkareng yang belakangan ini kerap mengisi acara di Parokinya berkesan: “Acaranya bagus, seru, rame. Saya melihat adanya gabungan antara jalinan tali persaudaraan antar umat Paroki dan unjuk kebolehan dan kreativitas dari masing-masing Paroki. Umat terlihat sungguh kreatif, anak-anak mudanya pun lebih maju dan lebih baik.” Saat ditanya makna perayaan ini bagi Susan, ia berujar: “200 tahun bukanlah waktu yang sedikit, lama banget, kita harusnya berbangga dan bersyukur. Dalam kurun waktu yang tak sebentar itu, Gereja semakin matang, ada juga sedikit berpolitik, umat pun bertambah maju dan semakin banyak. Masalah-masalah bukannya tak ada, seperti misalnya gereja sebagai sarana beribadah yang kena gusur, atau umat ingin beribadah tapi tak punya tempat dan terpaksa harus menumpang. Semoga bukan perayaannya saja yang semarak, tapi bagaimana Gereja bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada seperti misalnya yang saya sebutkan tadi. Semoga umat pun semakin sadar dan tidak egois. Kita perlu membuka diri, mengenal orang-orang di lingkungan kita.”
Edwin Manangsang, pentolan Trio Libels yang sekarang lebih memfokuskan diri sebagai presenter acara-acara televisi dan sering menjadi pasangan MC Susan Bachtiar berujar: “Perkembangan Gereja Katolik sangat pesat. Pertumbuhannya di Jakarta sendiri 200 kali lipat. Kita pantas bersyukur atas perkembangan umat Kristiani di Indonesia. Walau tak dipungkiri ada halangannya, tetapi kita mau berusaha agar perkembangan umat Kristiani ini lebih bagus lagi, seperti yang ternyata sekarang ini. Ke depannya, saya berharap agar perkembangan umat yang sudah cukup menggembirakan ini dapat disyukuri oleh umat Kristiani sendiri dengan lebih dapat memberikan sumbangsihnya untuk bangsa dan negara Indonesia. Biar kita minoritas, tapi kita harus menunjukkan bahwa kita bisa juga memberikan yang terbaik untuk negara yang kita cintai ini.” Saat dimintai komentar tentang acara yang dipandunya ini, Edwin berkata: “Wah… acaranya meriah sekali. Saya senang, apalagi melihat para pengisi acara adalah wakil dari Paroki-Paroki. Saya gak nyangka, umat Dekenat Barat II ini punya kemampuan seni yang luar biasa!”
Tak ayal lagi, yang ditunggu-tunggu umat tentulah si bintang Indonesian Idol, Delon. Tampil dipenghujung acara, Delon yang membawakan 3 lagu ini sempat pula berduet dengan Sari, pemenang Sathora Idol. Apa makna perayaan ini bagi Delon? “Saya bersyukur bahwa ternyata Gereja Katolik sudah bisa diterima dan diakui oleh masyarakat Indonesia. Keberadaannya selama 200 tahun menjawab hal itu. Ungkapan syukur ini tentu harus bisa kita tanggapi dengan saling membagi kasih, seperti yang telah diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Saya berharap semoga ke depannya Gereja Katolik dapat lebih membuka diri terhadap perkembangan zaman.”
(Sumber: Sabitah no. 27 tahun 2007)