Saudara-Saudariku yang terkasih dalam Kristus, betapa kita masih akan dapat mengatakan Tuhan tidak baik kepada kita? Lihatlah Allah tidak saja memberikan berbagai macam rahmat yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini. Hidup itu sendiri sudah merupakan rahmat tersendiri bagi kita, belum lagi kesehatan, kehadiran orang-orang yang kita cintai dan yang mencintai kita, keluarga kita, pekerjaan kita, indahnya alam ciptaan di sekitar kita, dan masih banyak lagi. Kalau sekarang ini Dia memberikan kepada kita PuteraNya sendiri untuk penebusan dosa kita, tidakkah Allah memang sungguh-sungguh baik? Saudara-saudariku, TUHAN MEMANG SUNGGUH BAIK KEPADA KITA…. KasihNya sungguh tanpa syarat diberikan kepada kita.
Itulah alasan mengapa di malam Natal ini kita berkumpul di gereja kita tercinta, yaitu untuk bersama-sama bersyukur atas “Rahmat Yang Mengagumkan” yakni Bayi Yesus, “Sang Imanuel”. Ia bukanlah Allah yang jauh, Yang tidak mau kenal dengan situasi kemanusiaan kita yang rapuh ini. Ia Allah yang sungguh dekat, Ia tinggal di tengah kita, bahkan Ia mengambil rupa kemanusiaan kita. Sebagai seorang manusia, Ia ikut mengalami dan merasakan apa yang kita sering alami. Ia tahu benar artinya sakit dan penderitaan, perjuangan dan jerih payah hidup ini sambil mengajar kita bagaimana tetap berserah dan mempersembahkan seluruh hidup kepada kehendak Bapa.
Saudara-Saudariku yang dikasihi Tuhan, TUHAN ITU BAIK KEPADA SEMUA ORANG! Memandang Bayi Yesus yang lahir dalam kesederhanaan palungan, kini kita tidak boleh lagi merasa takut dan sendirian dalam perjalanan hidup ini. Kalau kita sekarang ini sedang mengalami beratnya beban hidup ini, inilah saatnya kita datang menyambut Yesus dengan hati yang sederhana, sebagaimana yang dilakukan para gembala yang datang menyembah Bayi Yesus. Maka, persembahkan dan satukanlah juga segenap hidup kita dengan segala kerapuhannya ini kepadaNya, dan biarkanlah Dia memperbaharui diri kita beserta segenap anggota keluarga kita. Tidak ada penderitaan dan salib yagn akan kehilangan maknanya jikalau kita mempersatukannya dengan Tuhan!
Sambutlah Yesus dalam hatimu, Saudara…. Jangan sambut dengan segala prestasi dan kebanggaan atas segala usaha kita. Tuhan tidak memerlukan itu. Dengan hati yang sederhana saja. Hati yang sederhana itulah yang dikehendaki Tuhan. Hati seperti itulah, yang memungkinkan kita untuk bertumbuh sebagai pribadi yang mudah bersyukur, dan melihat kebaikan Tuhan dalam diri sesama kita. Pada gilirannya, hati sederhana inilah yang memampukan kita untuk saling mengampuni, saling melayani, saling membagi kasih, menjadi garam dan terang dunia.
Akhirnya, SELAMAT NATAL, Saudara-Saudariku… Biarkanlah Tuhan membuat mukjizatNya mejnadi nyata di tengah kita. Keluarga yang retak dipulihkan. Permusuhan diakhiri. Pengampunan dan damai diutamakan. Yang putus asa dan hilang harapan dikobarkan lagi semangat hidupnya. Demikianlah Natal tahun ini kita rayakan, tidak hanya sebatas perayaan liturgis, melainkan perayaan atas seluruh kehidupan kita karena Dia sendirilah yang berkarya menyelamatkan kita. Agar menjadi semakin nyatalah juga melalui hidup kita semua, bahwa MEMANG TUHAN ITU BAIK KEPADA SEMUA ORANG…. (Mazmur 145:8)
Tuhan memberkati Anda sekalian!