Featured Image Fallback

Surat Bapa Uskup Untuk Keluarga

/

Seksi Komsos

Menyambut Hari Raya Keluarga Kudus, Minggu 27 Desember 2009. Keluarga-keluarga Katolik dan Saudara-Saudari umat Keuskupan Agung Jakarta yang terkasih.  Mengawali surat kami kepada anda, kami sampaikan salam bahagia Natal kepada Saudara-Saudari.  Semoga masa Natal ini membahagiakan Anda beserta seluruh keluarga. Surat ini kami tulis kepada Anda saat Gereja sedang merayakan Tahun Imam, memperingati 150 tahun wafat Pastor Paroki Ars, yaitu Pastor Yohanes Maria Vianney, Pelindung Para Imam.  Maka mari kita rayakan Pesta Keluarga Kudus Yesus, Maria, dan Yosef dengan penuh syukur, karena dari Keluarga Kudus itu lahir Yesus Imam Agung Perjanjian Baru.  Kita syukuri pula bahwa dari keluarga Mateus Vianney dan Maria Beluse pada tanggal 8 Mei 1786, lahir Yohanes Maria Vianney, teladan dan pelindung para imam.

Kelahiran Yesus membawakan keselamatan, dan kelahiran imam-imam memungkinkan semua orang yang lahir dari keluarga, menerima karunia keselamatan itu lewat Sakramen Inisiasi.

Betapa pentingnya keluarga di hadapan Allah.  Karena keselamatan terbit dari Keluarga Kudus, dan lewat keluarga-keluargalah rencana Allah untuk menyelamatkan manusia terlaksana, yaitu lewat keluarga yang melahirkan dan membesarkan mereka yang akan dipanggil menjadi imam-imamNya.  Untuk menjelaskan hal itulah bahwa hari ini Bacaan 1 diambil dari kisah panggilan Samuel.  Lewat keluarga Elkana dan Hana Samuel dilahirkan dan Allah berkenan memanggil Samuel untuk menggantikan Imam Agung Eli yang melayani kenisah.  Hana, ibu Samuel, menyadari penuh bahwa Samuel adalah karunia Allah karena Samuel dikandung berkat permohonan yang sungguh-sungguh kepada Allah.  Apa yang diterima dari Allah dipersembahkan kembali kepada Allah untuk dipakai sekehendak hatiNya.

Lewat keluarga, Allah menciptakan manusia menurut atau seturut gambar Allah, untuk dicintai dan dimuliakan bersama Allah.  Lewat Keluarga Kudus yang melahirkan dan membesarkan Yesus Imam Agung Perjanjian Baru, Allah menyelamatkan manusia yang berdosa supaya manusia yang berdosa tetap dapat dimuliakan bersama Dia.  Allah berkenan memanggil banyak anak dari keluarga-keluarga untuk menjadi imam-imam.  Lewat mereka inilah Imamat Yesus dilanjutkan hadir di tengah GerejaNya, dan lewat mereka ini Allah menyelamatkan semua orang, bahkan menjadikan mereka anak-anak lewat Sakramen Inisiasi.  Bacaan 2 hari ini meneguhkan hal ini.  St. Yohanes menulis; “… betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.” (1 Yoh 3:1).  St. Yohanes Maria Vianney dalam Katekese mengenai imam kepada anak-anak juga menulis demikian: “Inilah Dia (yaitu imam) yang menjadikan aku anak Allah, yang membukakan pintu Surga bagiku dengan Sakramen Baptis yang kudus…” (bdk Katekese Hal. 117).

Allah sangat membutuhkan keluarga-keluarga yang dibangun demikian rupa sehingga kalau Tuhan menghendaki, dari keluarga Anda dapat tumbuh tidak hanya calon-calon imam, tetapi juga calon biarawan dan biarawati atau tokoh-tokoh awam yang berbakti dalam Gereja maupun di tengah masyarakat.  Untuk itu keluarga Anda perlu Anda bangun menjadi umat basis mini atau Gereja kecil, di mana Yesus menjadi pusatnya; di mana suami mencintai Kristus lewat mencintai istri dan anak-anak, di mana istri mencintai suami dan anak demi cintanya kepada Kristus sendiri.  Kalau hidup berkeluarga dihayati dengan iman, segala kesulitan sudah sejak dini dapat diatasi, sehingga tidak akan menimbulkan ketegangan atau percekcokan yang besar.

Memang Gereja kita membutuhkan imam, biarawan-biarawati, awam dan tokoh-tokoh yang berkualitas tinggi, kalau kita yang jumlahnya hanya sedikit itu mau memiliki pengaruh baik bagi masyarakat.  Kami dukung paguyuban orang tua calon dan orang tua imam, biarawan-biarawati.  Doa-doa Anda dan usaha Anda menjaga agar putra-putri Anda tetap menjadi pelayan Allah yang baik sangat terpuji.  Demikian pula Anda yang tidak mempunyai anak menjadi calon imam, imam atau biarawan-biarawati tetapi sangat peduli dan ikut serta dalam mendukung terselenggaranya pendidikan calon imam yang baik, kami syukuri.  Maka kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan segala cara mendukung tumbuhnya banyak panggilan imam dan hidup bakti, membantu novisiat dan seminari-seminari, termasuk di dalamnya Gotaus.

Akhirnya, dengan semangat pastoral gembala baik, kami menganjurkan agar keluarga-keluarga Katolik berdoa dan menjadi kekuatan moral agar jangan sampai ada seorang imam pun atau seorang biarawan-biarawati atau tokoh umat atau keluarga yang “hilang” atau satu keluarga pun yagn tanpa rejeki kehidupan.  Sekali lagi kami sampaikan “Selamat Natal” dan “Selamat Tahun Baru”.  Semoga Keluarga Kudus menjadi teladan dan pelindung Anda serta memberkati Anda.

Dari Uskup Anda,

ttd.

Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ (Uskup Agung Jakarta)
Mgr. Ignatius Suharyo (Uskup Koajutor)

Artikel Serupa

Featured Image Fallback

Tantangan Keluarga Katolik di Zaman Sekarang

/

Seksi Komsos

Romo Alexander Erwin Santoso, MSF, Ketua Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta, beberapa waktu yang lalu sempat bertandang ke Gereja Stasi Santa Maria Imakulata untuk ...
SELENGKAPNYA