Masa pra-paskah adalah masa pertobatan, terutama diungkapkan dengan pantang, puasa dan aksi nyata kepedulian. Mengingat makin rusaknya kondisi lingkungan hidup, juga di Jakarta, Paus Benedictus XVI berkali-kali menyerukan pentingnya pertobatan ekologis, yaitu pertobatan dari ketidak-pedulian pada lingkungan hidup.
Dalam konteks itu, panduan gerakan paskah hijau (green easter)ini dibuat dalam rangka memberi gagasan kepada umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta bagaimana mewujudkan pertobatan ekologis itu. Pertobatan itu bisa dimulai dari kepedulian pada sampah, yang menjadi perhatian penting dalam arah dasar pastoral Keuskupan Agung Jakarta. Yang menjadi target atau tujuan bukanlah kegiatan-kegiatan itu sendiri, melainkan terbentuknya sebuah habitus baru, dan dalam hal ini adalah habitus menaruh (bukan membuang) dan memilah sampah. Itu berarti bahwa berbagai kegiatan yang diusulkan diharapkan bisa memberi cakrawala yang lebih luas akan arti penting kepedulian pada sampah. Dalam hal ini pun perlu diingat bahwa habitus menaruh dan memilah sampah adalah salah satu perwujudan iman dan cinta kasih kristiani yang sangat nyata.
PANDUAN GERAKAN PASKAH HIJAU
(GREEN EASTER MOVEMENT)
Keuskupan Agung Jakarta 2012