Tuhan Yang Maha Baik, berilah aku rahmat, agar dalam segala ketakutan dan rasa pedihku, aku menemukan jalan untuk berpaling pada ketakutan dan kepedihanMu yang Kau tanggung, ya Penebusku yang manis, di taman Getsemani, ketika Engkau harus menatap penderitaanMu yang terkira. Berilah aku rahmat, agar dalam merenungkan penderitaanMu itu, aku memperoleh hiburan dan ketenangan batin yang berguna untuk jiwaku.
Allah Yang Mahakuasa, singkirkanlah dariku segala pikiran mulia yang sia-sia, segala hasrat untuk memperoleh pujian diri, segala rasa iri hati, segala kecemburuan, segala kerakusan, segala kemalasan, segala nafsu birahi yang menghancurkan, segala kegusaran di hati, segala hasrat untuk membalas dendam, segala keinginan atau kenikmatan untuk melihat kesengsaraan dan kerugian orang lain, segala kebiasaan untuk menyulut-nyulut amarah dan kegusaran orang lain, segala kegirangan untuk melukai dan mensyukurkan orang lain dalam penderitaan dan petaka mereka.
Maka Allah Yang Maha Baik, berilah aku pikiran dan hati yang rendah hati, tenang, damai, sabar, penuh cinta, ramah, lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Berilah aku rahmatMu agar dengan segala pekerjaanku, kata-kataku, dan pikiranku, aku dapat merasakan RohMu, yang suci dan terberkati.
Tuhan Yang Maha Baik, berilah aku iman yang penuh, harapan yang kokoh, cinta yang menyala-nyala, cinta akanMu yang melebihi cinta akan diriku sendiri. Dan berilah aku rahmatMu agar dalam segala perbuatan cinta yang harus aku lakukan, aku tak melukai hatiMu dan selalu berusaha untuk menyenangkanMu.
Tuhan Yang Maha Baik, jauhkanlah dari diriku segala sikap yang setengah-setengah, segala sikap berdoa yang hanya suam-suam kuku, segala kekeringan yang membuat semangatku lesu. Berilah aku kehangatan, kegembiraan dan kesegaran, bila aku sedang merenungkan tentang diriMu.
Dan berilah aku rahmatMu, yang membuat aku rindu akan Sakramen-SakramenMu, terutama agar aku dapat bergembira merasakan kehadiran TubuhMu yang suci, Kristus Penyelamatku, dalam Sakramen Suci di altar, dan berilah aku rahmat, agar aku dapat mengucap terima kasih padaMu karena kehadiran dan kunjunganMu yang mulia, hingga dalam kenangan yang indah itu, dengan segala bela rasa dan kelembutanku, aku dapat mengingat dan merenungkan kembali penderitaanMu yang teramat pahit itu, Amin.
(St. Thomas More, 1475-1535, adalah martir di Inggris. Doa ini diterjemahkan dari Catholic Prayer Book, Huntington 2003, hal. 110-113)
Sumber: Majalah Utusan No. 11/Thn. 59, November 2009