Ada seorang gembala yang memiliki banyak domba. Salah seekor dombanya nakal dan memiliki karakter yang sangat berbeda dengan domba-domba yang lain. Domba nakal ini selalu memisahkan diri dari kawanannya. Ketika domba-domba yang lain makan rumput secara berkelompok, dia akan keluar dari kelompoknya dan pergi ke tempat yang dia suka. Ketika gembalanya sedang menggiring domba-dombanya ke padang rumput, si domba nakal ini akan lari sendirian ke arah yang berlawanan, menjauh dari kelompoknya. Dengan setia, sang gembala selalu mencari domba nakal yang memisahkan diri itu dan menempatkannya kembali bersama kawanannya. Demikianlah yang selalu terjadi sampai akhirnya sang gembala mengadu kepada Tuhan.
“Tuhan, Engkau adalah Gembala yang baik. Mazmur Daud menggambarkan Engkau sebagai Gembala yang membawa domba-domba ke padang rumput yang hijau. Sebagai seorang Gembala, aku percaya bahwa Engkau pun mengalami hal-hal yang kualami ini ketika Engkau sedang menggembalakan dombaMu. Tuhan, Engkau Allah yang mengetahui segala sesuatu. Kalau Engkau ada pada posisiku, apa yang akan Engkau lakukan dalam menghadapi domba yang nakal itu?”