Bagaimana rasanya kalau perasaan kita tak karuan setiap saat?
Bagaimana rasanya saat harapan-harapan kita terpecah menjadi potongan-potongan kecil – hancur dan hilang begitu saja?
Para murid Yesus merasakan goresan keputus-asaan yang sangat dalam saat mereka melihat Gurunya tergantung di kayu salib, sama seperti kita yang begitu terbawa arus situasi tragis yang terjadi dalam hidup kita. Para murid mengalami keputus-asaan yang amat sangat karena mereka melihat harapan mereka mati bersama dengan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Mereka kehilangan arah, terbius sakitnya hati melihat tubuh tanpa hidup dari Yesus Kristus yang terpaku di salib.
Kebangkitan Yesus memang tidak disangka-sangka. Para murid – terlepas dari kata-kata yang meyakinkan dari Yesus bahwa Ia akan bangkit dari mati – tidak mengharapkan hari besar kebangkitan ini akan terjadi. Yang mereka tahu adalah hidup Yesus telah berakhir dan tidak ada yang perlu diharapkan lagi. Tetapi para murid ini salah besar. Yesus hadir dalam kebingungan mereka, memberikan mereka keyakinan besar bahwa Dia hidup dan bahwa Dia adalah simbol kemenangan atas begitu banyak tragedi kehidupan.
Pesan yang dibawa dari kebangkitan Kristus adalah PENGHARAPAN. Kita semua melihat dan mengalami begitu banyak tragedi dalam hidup kita. Kita mungkin akan merasakan apa yang dirasakan oleh para murid pada hari Jumat Agung, saat mereka melihat Yesus yang tersalib, tetapi Kebangkitan Kristus adalah KETEGASAN bahwa kalau kita berpaut pada Yesus, kita tidak akan dikalahkan oleh keputus-asaan. Apapun kegelapan yang menaungi kita, kita DIYAKINKAN bahwa selalu ada CAHAYA di akhir perjalanan yang sulit. Bahwa ada harapan untuk hari esok yang lebih baik lagi; bahwa apa pun pencobaan yang kita hadapi adalah untuk memurnikan dan menjadikan kita mulia. Biarkan iman akan kebangkitan Kristus membawa kita kepada harapan-harapan baru dalam hati dan hidup kita.
Selamat Paskah! Bukalah hati kita untuk selalu percaya akan kasih Allah yang tak terbatas dan tak bersyarat untuk kita yang selalu dikasihiNya.
Fr. Gerald Tan, Parish Priest Our Lady’s Assumption Catholic Parish, Mandurah, Western Aus(tralia/diterjemahkan secara bebas/t)