Featured Image Fallback

Roti Suci (Padre Pio) – Apa Tanggapan Gereja?

/

Seksi Komsos

Pertanyaan dari seorang umat: Bagaimana tanggapan Gereja mengenai roti suci dari Padre Pio yang katanya berasal dari Vatican.  Sekarang sedang marak beredar roti dan doa berantainya.  Apakah ini benar atau hanya perbuatan iseng orang-orang?  

Jawaban yang diberikan oleh Romo:

Satu hal pertama yang mesti diingat: Yesus, Tuhan kita adalah satu-satunya Sang Penyelamat bagi kita. Tidak ada makhluk lain yang bisa menjanjikan keselamatan kecuali Dia. Ini mesti dipegang teguh. Untuk itu, hal-hal yang lain janganlah sampai mengaburkan iman kita itu. Hal yang tidak berkait langsung dengan Yesus biasanya tidak merupakan yang pokok, maka tidak wajib diimani.

 

Roti Padre Pio adalah salah satu yang tidak pokok.

Itu adalah bentuk devosional dan bisa jadi bersifat lokal (hanya merupakan kebiasaan setempat saja), untuk kalangan orang-orang Eropa dengan cara dan budaya hidup yang lain dari kita di Indonesia.  Tentu hal itu tidak akan mengganggu, namun bagi kita, kadang atau sering malah mengacaukan iman kita.

 

Untuk itu, saya mengusulkan untuk tidak terlalu pusing dengan roti itu. Seandainya Anda mengimani akan mendapat berkat, namun sekiranya Anda tidak percaya, juga tidak akan mendapatkan celaka atau kutuk.

 

Jadi, saya menegaskan bahwa roti itu (yang kadang sulit dipahami maknanya) tidak usah memusingkan kita. Pertanyaan untuk kita semua adalah: “Apakah aku percaya? atau, aku tidak percaya?”

Jawaban ada pada hati kita masing-masing…

Kejujuran hati kita membuat kita tenang dalam beriman.

(Romo Henricus Asodo, OMI – Rektor Seminari Tinggi OMI, Yogyakarta)

 

Artikel Serupa

Featured Image Fallback

7 Sakramen dalam Gereja Katolik

/

Seksi Komsos

Mengapa dalam Gereja Katolik ada 7 Sakramen?  Angka 7 lambang apa?  Adakah dalam Kitab Suci yang menyatakan 7 Sakramen?  Apakah ketujuh Sakramen wajib diterima oleh ...
SELENGKAPNYA
Featured Image Fallback

Membungkuk di Bagian Syahadat Iman – Gerak Baru?

/

Seksi Komsos

Ajakan membungkuk ketika mengucapkan ”yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria” dalam Syahadat Para Rasul sempat menimbulkan pertanyaan. Apakah ini tata gerak baru ...
SELENGKAPNYA