Tuhan memanggil dan mengutus masing-masing dari kita. Panggilan dan misi pribadi kita mendifinisikan martabat dan tanggung jawab setiap dari kita. Hal ini menjadi titik pusat seluruh pembentukan spiritual, yang bertujuan memberikan pengakuan penuh sukacita dan rasa syukur atas martabat itu dan melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan setia dan menyeluruh.
Pada kenyataannya, sejak semula Tuhan memandang dan mengasihi kita sebagai individu yang unik. Kita semua dipanggilNya menurut nama kita masing-masing, seperti Gembala yang Baik “memanggil domba-dombanya menurut nama masing-masing.” Walau begitu, rencana abadi Tuhan hanya diungkapkan kepada kita masing-masing dalam perjalanan sejarah kehidupan kita dan berbagai peristiwa di dalamnya. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan proses yang bertahap; dalam sebuah pengertian, melalui peristiwa yang terjadi dari hari ke hari.
Untuk bisa menemukan kehendak Tuhan yang sesungguhnya dalam kehidupan kita selalu dibutuhkan hal-hal berikut: mendengarkan Sabda Tuhan dan Gereja dengan seksama, berdoa dengan tekun dan terus menerus, berpegang pada tuntunan spiritual yang bijaksana dan penuh kasih, dan pemahaman penuh iman tentang anugerah dan talenta yang diberikan Tuhan. Pada kehidupan masing-masing kita ada saat-saat yang benar-benar penting dan menentukan untuk memahami panggilan Tuhan serta menerima misi yang dipercayakan olehNya. Tidak ada seorang pun yang boleh melupakan bahwa Tuhan – sebagai Tuan bagi para pekerja kebun anggur – memanggil kita di setiap jam kehidupan kita untuk membuat kehendakNya yang kudus diketahui dengan lebih tepat dan jelas. Oleh sebab itu, para pengikut Kristus harus selalu mempertahankan sikap dasar berupa kewaspadaan dan kesadaran penuh akan petunjuk Tuhan.
Hal tersebut bukan sekedar mengetahui apa yang diinginkan Tuhan dari kita semua dalam berbagai situasi kehidupan. Masing-masing orang harus ‘melakukan’ apa yang dikehendaki Tuhan, sebagaimana kita diingatkan oleh kata-kata yang diucapkan Maria, Bunda Yesus, kepada para pelayan di Kana: “Apa yang dikatakan Puteraku kepadamu, lakukanlah!” Dengan demikian, inilah tugas mulia namun berat yang selalu menanti semua orang Kristiani: untuk senantiasa bertumbuh dengan bimbingan karunia Pembaptisan dan iman, dan menjalaninya dengan lebih menyeluruh.
Paus Yohanes Paulus II, Go in Peace, Gramedia, 2003