Gereja Sta. Maria Imakulata sudah mulai dibangun. Untuk berapa lama pembangunan akan berlangsung? Bagaimana tampilan gedung gereja nantinya? Apakah semuanya di lapangan sudah aman? Seksi Pembangunan serta Seksi Perizinan PPG Sta. Maria Imakulata berkenan memberi penjelasan lewat wawancara singkat dengan Sabitah berikut ini:
Lama pembangunan fisik gereja akan berlangsung?
“Pembangunan gereja secara nyata dimulai sejak pemancangan tiang pertama pada 31 Januari 2011 yang lalu. Direncanakan, seluruh bangunan akan selesai pada 20 Desember 2012. Jadi kira-kira pembangunan akan berlangsung sekitar 20 bulan. Rencana kami adalah di akhir bulan Oktober 2011 akan dilakukan topping off – pemasangan atap gedung, lalu pada Natal tahun ini, umat dapat merayakan Misa Natal perdananya di aula. Tahun depan, saat Paskah, umat dapat menggunakan gereja yang belum sempurna untuk Misa Paskah. Pada Natal 2012, seluruh fasilitas gereja sudah beroperasi dan umat dapat menggunakan gerejanya untuk Misa Natal. Ini rencana yang kami harapkan bisa berjalan dengan baik tanpa aral melintang.”
Kontraktor yang menangani proyek ini?
“Baru ada 2 kontraktor yang terpilih, yaitu PT Catur untuk kontraktor pondasi, dan PT Kwinto sebagai kontraktor struktur atas. Keduanya dipilih melalui proses tender yang ketat dan telah sesuai dengan Standard Operational Procedures (SOP) yang diberikan oleh Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) kepada kami. 2 kontraktor ini merupakan kontraktor yang layak karena sudah sangat banyak mengerjakan proyek-proyek termasuk juga proyek pembangunan gereja. Khusus untuk PT Kwinto, kami memiliki company profile dan referensi-referensi yang sangat baik. PT Kwinto pernah beberapa kali mengerjakan proyek pembangunan gereja di lingkup KAJ.”
Tampilan bangunan gereja nantinya?
“Bentuk fisik bangunan gereja masih sama dan akan tetap dipertahankan sama, yaitu seperti yang dapat dilihat di maket gereja yang diletakkan di dekat kantor Seksi PSE atau seperti gambar yang muncul di Doa Umat untuk pembangunan gereja pada setiap kali Misa Kudus. Untuk detil secara umum, bisa disampaikan demikian:
Lantai Dasar berupa parkir mobil, area penerimaan, taman, Gua Maria, dan Kapel untuk Misa Harian dan Pemberkatan Pernikahan.
Lantai 1 memuat ruang-ruang fungsional seperti Ruang Serba Guna atau aula, perpustakaan, ruang-ruang rapat, dan ruang lainnya.
Lantai 2 adalah gereja utamanya dengan kapasitas 850 orang, Ruang Sakristi, Kamar Pengakuan Dosa, dan Ruang Devosi.
Lantai 3 adalah mezzanine gereja – balkon gereja yang dapat menampung 350 orang dengan lobi yang bisa memuat 95 orang.
Dengan konsep bangunan yang demikian, maka tampilan gereja kita akan terlihat tinggi, megah, dan dapat menampung banyak umat.”
Hanya dibangun gereja saja? Kenapa tidak langsung dengan Pasturannya?
“Sesuai arahan, pertimbangan-pertimbangan, dan Terms of Reference (TOR) yang diberikan kepada kami, maka disain fisik gereja beserta ruang-ruang di dalamnya saat ini sudah sesuai dengan yang diminta dan disepakati bersama. Sedangkan untuk pembangunan pasturan, dalam masterplan – rencana besarnya baru akan dibangun di sisa lahan setelah gereja dibangun. Lagi pula, membangun pasturan tidak sesulit kalau kita ingin membangun gereja, karena bentuk perizinan yang berbeda.”
Suasana di lokasi pembangunan gereja?
“Suasana sungguh kondusif. Koordinasi dengan pihak Muspika – Pak Camat, Pak Kapolsek, dan Pak Danramil – berjalan dengan baik juga. Hubungan dengan masyarakat sekitar lokasi juga sudah terjalin baik. Kami berharap semoga dengan kehadiran gereja baru ini akan terus terjalin hubungan baik antara umat dan masyarakat sekitarnya. Mari kita saling sapa, saling kenal, hidup rukun dan damai selalu.” (disusun dari hasil wawancara/smartis)
Sumber: Majalah Sabitah Edisi 47, Maret-April 2011/VIII