Featured Image Fallback

Melihat & Menjadikan Internet Berperan Lebih Baik Untuk Kita

/

Seksi Komsos

Yofie Setiawan, OMK enerjik dengan segudang ide di kepalanya.  Dalam usia muda, Yofie mampu melihat peluang menjanjikan yang ditawarkan oleh teknologi maju berwujud ‘internet’.  Setamat SMA, Yofie langsung mencari kerja.  Selama 1 tahun ia bekerja di beberapa tempat, hingga akhirnya bermuara ke pekerjaan di sebuah game centre.  Dari sanalah, pada tahun 2006, Yofie mulai kenal dengan internet.  Secara otodidak Yofie mulai mendalami internet dan kini ia terbilang cukup sukses menjadi seorang Web Disainer.

“Dulu semasa kecil saya suka menggambar dan mewarnai. Ibu saya sering menyisihkan uangnya untuk membelikan saya buku gambar yang sudah ada gambar robot-robotnya dan bisa diwarnai. Dulu mendapatkan barang yang demikian adalah luar biasa menggembirakan untuk saya. Lalu ketika sudah remaja dan melihat bagaimana teknologi banyak merubah pola hidup kita, di mana melakukan disain dan sebagainya cukup dengan software – Photoshop, Illustrator, Coreldraw –  saya jadi tertarik untuk mempelajari bagaimana menggunakan perangkat lunak tersebut.  Semuanya saya lakukan secara otodidak. Saya agak sungkan bertanya-tanya secara detil dan spesifik kepada orang lain yang lebih mahir.”

“Awalnya saya menggunakan internet sebagai media hiburan, yaitu untuk bermain game online.  Namun bermain game pun saya jadikan sumber pendapatan, yaitu dengan mengumpulkan game-game yang langka dan kemudian menjualnya ke sesama pemain game online. Biaya pendaftaran kuliah saya pun asalnya dari bisnis game online ini. Dari situ saya melihat peluang bahwa internet bisa menjadi media untuk mencari pendapatan/penghasilan. Tapi mulai dari sekitar 3 tahun lalu, saya mulai bosan dengan game, dan saya kembali menekuni apa yang dulu saya cintai, yaitu dunia seni.”

 

“Setelah mencoba banting tulang di dunia graphic design, lalu saya lari ke dunia web design.  Mengapa?  Saya banyak melihat orang lain yang sukses di dunia internet, dan ini sudah jelas terbukti. Dulu belum banyak orang di dalam negeri yang memanfaatkan internet sebagai lahan bisnis. Tapi sekarang sudah semakin banyak dan rasanya tidak lengkap bila memiliki bisnis tanpa memiliki website.  Maka saya melihat peluang yang lebih baik di web design & development daripada di graphic design. Tapi saya tetap mencelupkan rasa dari graphic ke dalam setiap pekerjaan web design saya. Sebagai seorang pemula yang belajar sendiri,  yang paling sulit saya rasakan adalah bukan belajar bagaimana membuat karya yang baik, namun lebih sulit bagaimana saya mampu menerapkan pola pemasaran yang baik untuk bisnis jasa saya sendiri.”

“Lewat sharing saya dengan teman-teman sesama web designer & developer yang saya kenal secara online, kebanyakan dari mereka memberikan banyak inspirasi dan motivasi untuk saya. Dan apa yang saya miliki sekarang, semuanya saya bangun dari nol, dengan bantuan internet. Terima kasih kepada Tuhan Yesus yang telah menciptakan Tim Berners Lee,  sang penemu internet atau teknologi World Wide Web (www)!”

“Setelah lulus SMA, saya mencoba satu tahun bekerja di sana-sini dan saya sudah merasa bahwa saya tidak cocok bekerja sebagai karyawan. Saya tipe orang yang ingin berdiri di atas kaki sendiri dan memiliki bisnis saya sendiri. Dengan pola pikir lama tentu kita berpikir bahwa memulai bisnis harus membuat perusahaan yang legal secara hukum, punya kantor, perencanaan bisnis yang matang, karyawan, sekretaris, dsb. Hal-hal formal tersebut ternyata justru menjadi batu sandungan untuk kita.  Sebetulnya batu sandungan tersebut tidak harus ada. Saya sempat mencoba membangun CV dan memakai sebuah ruko sebagai kantor. Namun ternyata hal-hal tersebut tidak banyak berfungsi, bahkan hanya membuat biaya operasional menjadi bengkak tanpa manfaat yang jelas untuk saya. Akhirnya sekarang saya sudah merasa cukup memiliki sebuah kantor online, yaitu website saya sendiri, tempat saya bisa memperlihatkan contoh karya (portfolio) saya 7×24 jam!  Calon klien  bisa meminta penawaran dari saya lewat website dan saya pun bisa mengirimkan surat penawaran kepada para calon klien saya lewat email,bahkan bisa berdiskusi dengan mereka lewat chatting.  Semua bisa saya lakukan secara online. Bahkan saya tidak pernah bertemu muka sama sekali dengan beberapa klien terutama karena kendala jarak. Saya memiliki klien Malaysia, Singapuara, Hawai, New Zealand, dan Australia.  Tidak pernah kami bertemu muka. Dari sini saya bisa menyimpulkan bahwa cukup dengan kantor online, saya bisa memulai bisnis saya sendiri. Internet bisa merubah cara kita bekerja dari sekarang sampai nanti di masa depan. I did not have PT or CV, but I started it by having a DOTCOM!” (Saya tidak punya PT atau CV, tapi saya memulai semuanya dengan hanya mempunyai situs – Red.)

“Saya berharap agar kaum muda tidak hanya menggunakan internet untuk bermain Facebook dan Twitter saja. Tapi cobalah melihat dan menjadikan internet punya peran lebih baik untuk kita. Kalau dalam dunia karir/kerja mungkin seperti yang sharingkan di atas. Tapi kalau dalam dunia rohani, misalnya, yang saya lakukan adalah mencoba berperan di mana saya bisa dibutuhkan.  Saya mengambil peranan dalam proses pembuatan situs Paroki Trinitas, Cengkareng bersama teman-teman lainnya dari Seksi Komunikasi Sosial/Komsos. Saya juga bersedia membantu membangun situs-situs Paroki lain mengikuti budget yang tersedia – apakah Paroki Anda belum ada website-nya? Silahkan kontak saya!  Saya juga mencoba secara rutin membagikan/forward ayat Kitab Suci dan renungan singkat yang saya terima dari teman saya, dan membagi-bagikannya juga kepada teman-teman Yahoo Messenger saya. Setidaknya sedikit firman dari Yesus Kristus bisa menjamah kita dalam menjalani kehidupan setiap harinya, apalagi kalau kita terlalu sibuk dan tidak punya waktu untuk membuka Alkitab. Bukankah lebih baik membagikan firman Tuhan daripada Hoax BBM atau pembelaan diri terkait Hoax BBM?”  (Disusun seperti yang dituturkan oleh Yofie Setiawan/smartis)

Sumber: Majalah Sabitah Edisi 46, Januari-Februari 2011

Artikel Serupa

Featured Image Fallback

Menjadi Pelayan Yang Bahagia

/

Seksi Komsos

Rekoleksi Dewan Paroki Pleno Trinitas, 9-10 Januari 2016 diikuti oleh 165 peserta yang terdiri dari para ketua lingkungan, wilayah, seksi dan kategorial. Rekoleksi yang dilaksanakan ...
SELENGKAPNYA
Featured Image Fallback

Family Gathering 2015

/

Seksi Komsos

LINGKUNGAN ST. ROSA VIRGINIA (RV) – WILAYAH 8 Cuaca panas, teriknya matahari dan udara yang lembab tak mengurangi semangat para peserta family gathering lingkungan St. ...
SELENGKAPNYA