Featured Image Fallback

Intisari Homili, Minggu Biasa XX, 16 Agustus 2009

/

Seksi Komsos

Percikan Yang Menyalakan Kobaran
Oleh: Romo Hery Berthus Managamtua Simbolon, SJ

Banyak dari kita yang berlaku seperti orang Israel dahulu, selalu bertanya-tanya akan tujuan hidup sesungguhnya, selalu bertanya apakah Allah akan selalu mengirim manna untuk kita. Tuhan Yesus Kristus mengatakan bahwa Dia-lah Roti yang turun dari surga.  Maka, siapa saja yang mau bersatu dengan Yesus Kristus lewat makan Tubuh-Nya, hidup orang itu akan dirasuki oleh surga.  Makan dan minum yang ditawarkan Yesus adalah suatu kesatuan antara Yang Disantap dan yang menyantap.

Orang-orang Yahudi selalu berpikir tentang makanan jasmani.  Mereka mencampur-adukkan antara yang jasmani dan yang rohani.  Yesus mengingatkan mereka untuk dapat memisahkan antara sisi jasmani dan rohani:  Jangan hanya ingat akan makan dan minum secara jasmani hingga melupakan makan dan minum secara rohani, yaitu bersatu dengan Kristus sepenuhnya.

“Percikan Yang Menyalakan Kobaran” adalah tema tahbisan 6 Imam Yesuit yang dilaksanakan pada 29 Juli 2009 di Kotabaru, Yogyakarta.  Ke-6 Yesuit ini ingin menjadi lilin-lilin kecil yang dengan sinarnya ingin hidup untuk mewartakan Kerajaan Allah, menawarkan kebahagiaan yang dari Allah.  Percikan api yang kecil dapat menimbulkan nyala api yang berkobar-kobar, yang dapat menghangatkan hati orang-orang yang hidup di zaman yang penuh kebingungan, kekacauan, dan kekecewaan, sehingga kita semua sadar bahwa Allah hidup untuk kita dan kita hidup untuk Allah.

 

Artikel Serupa

Featured Image Fallback

Selamat Hari Pentakosta

/

Seksi Komsos

AIR KEHIDUPAN “Kita semua diberi minum dari satu Roh.” (1 Korintus 12:13) Hari ini, pada Minggu Pentakosta dan ulang tahun Gereja, Allah mengundang kita untuk ...
SELENGKAPNYA
Featured Image Fallback

Intisari Homili Minggu Biasa III, 24 Januari 2010

/

Seksi Komsos

Siapa Yang Terhebat?Oleh: Romo Antonius Widiatmoko, OMI Seringkali kita menjadi sombong akan apa yang telah kita perbuat bagi Kerajaan Allah.  Sepertinya, tidak ada orang lain ...
SELENGKAPNYA