Featured Image Fallback

Intisari Homili Minggu Biasa XV

/

Seksi Komsos

MELIHAT DALAM DIRI MASING-MASING
Oleh: Romo Petrus J. McLaughlin, OMI

Banyak dari kita yang merasa sesuatu seharusnya tidak perlu terjadi seperti ini atau seperti itu.  Lalu kita melakukan sesuatu untuk mengubah keadaan itu.  Syukur kalau kita melakukan sesuatu hal yang dapat membuat keadaan menjadi lebih baik dan bukan menjadikan keadaan semakin buruk atau hanya duduk diam menyesali dan mengkritik.

Bagi saya, jika saya ingin mempelajari sesuatu hal yang baru, maka saya akan mencoba menyesuaikan diri dengan keadaan baru tersebut, berusaha mentaati hal-hal yang berlaku di tempat itu, dan tidak mengkritik.  Sebagai contoh, saya dikirim belajar ke seminari di Roma, Italia.  Suasana seminari internasional memang berbeda, saya perlu banyak menyesuaikan diri.  Tetapi ada saja teman-teman dari mancanegara yang mengeluh, seperti di seminari tidak boleh merokok, padahal di seminari di negaranya, merokok tidak dilarang.  Itu salah satu contoh.  Bagi saya, jika mau hal-hal atau kebiasaan lama terus dipegang, ya, baliklah ke tempat lama kita.  Tapi kalau mau mempelajari sesuatu yang baru, kita perlu penyesuaian diri dan mentaati peraturan yang berlaku.


Tuhan Yesus mengatakan bahwa tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit.  Lalu Tuhan Yesus meminta para muridNya untuk berdoa supaya Bapa pemilik tuaian mengirimkan pekerja yang lebih banyak lagi.  Ternyata, para pekerja itu adalah murid-muridNya sendiri.  Mereka diutus pergi melayani dan mewartakan Kabar Baik tanpa membawa sesuatu apa pun.  Saat pulang, mereka ditanya oleh Tuhan Yesus, apakah selama perjalanan berlangsung, mereka kekurangan sesuatu?  Jawab mereka, tidak.  Itulah upah bagi para pekerja yang bekerja dengan baik.  Mereka tidak perlu memikirkan apa pun, kecuali mewartakan Tuhan dan melayani umatNya.

Bapa Uskup Agung kita, Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ, sangat memperhatikan komunitas basis.  Beliau selalu menyerukan keaktifan umat di tingkat komunitas basis/Lingkungan.  Bapa Uskup ingin agar Lingkungan-Lingkungan dapat menjadi semakin hidup.  Itulah tugas perutusan kita semua, anggota Lingkungan.  Lihat sekeliling, apa yang diperlukan.  Apa yang dapat kita buat untuk mengatasi hal-hal yang seharusnya tidak perlu terjadi.  Kita tidak hanya perlu belas kasihan untuk memulai sesuatu, tetapi kita perlu aksi, kita perlu segera bergerak.  Lihatlah ke dalam diri kita masing-masing, keadaan apa yang seharusnya tidak harus demikian terjadi, bagaimana kita dapat membantu mengubahnya ke arah yang lebih baik lagi bagi Lingkungan kita.

Artikel Serupa

Featured Image Fallback

Selamat Hari Pentakosta

/

Seksi Komsos

AIR KEHIDUPAN “Kita semua diberi minum dari satu Roh.” (1 Korintus 12:13) Hari ini, pada Minggu Pentakosta dan ulang tahun Gereja, Allah mengundang kita untuk ...
SELENGKAPNYA
Featured Image Fallback

Intisari Homili Minggu Biasa III, 24 Januari 2010

/

Seksi Komsos

Siapa Yang Terhebat?Oleh: Romo Antonius Widiatmoko, OMI Seringkali kita menjadi sombong akan apa yang telah kita perbuat bagi Kerajaan Allah.  Sepertinya, tidak ada orang lain ...
SELENGKAPNYA