Kita membutuhkannya di awal kehidupan,
kita membutuhkannya lagi di akhir kehidupan.
Kita merasakan kehangatan jabatan kasihnya,
kita mencarinya lagi kala tertimpa kemalangan hidup.
Di altar, setiap hari kita memandangnya,
dan tangan-tangan seorang raja di atas tahtanya
tak setara dengan tangan-tangan imam dalam keagungannya;
martabat mereka melampaui segalanya.
Dan kala kita dicobai dan menyimpang
ke jalan dosa dan cemar,
tangan-tangan imamlah yang akan membebaskan kita –
tak hanya sekali, melainkan lagi dan lagi.
Dan kala kita menentukan pasangan hidup,
tangan-tangan yang lain mempersiapkan pesta bagi kita,
tetapi tangan-tangan yang akan memberkati serta mempersatukan kita
adalah tangan-tangan mengagumkan seorang imam.
Ya Tuhan, berkatilah mereka dan peliharalah mereka agar sepenuhnya kudus
demi Hosti Kudus yang ada dalam genggaman jari-jemari tangan mereka.
Bilamanakah seorang pendosa yang malang dapat melakukan lebih baik dari
meminta tangan-tangan imam untuk membimbing dan memberkatinya?
Kala ajal menyongsong
kiranya semangat dan kekuatan kita diteguhkan
dengan memandang dan merasakan urapan di tubuh kita oleh
tangan-tangan mengagumkan seorang imam!
Anonim
Sumber: “The Beautiful Hands of a Priest”; www.catholictradition.org
Diiterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Catholic Tradition.