Featured Image Fallback

Senin, 15 April 2013

/

Seksi Komsos

“Bekerjalah untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal”

(Kis 6:8-15; Yoh 6: 22-29)


Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang,
melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi
dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan
murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi
sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat
mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Ketika
orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya
juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum
untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang
laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di
sini?” Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu
mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan
karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan
untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang
bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak
Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan
meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami
perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?”
Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah,
yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”
(Yoh 22-29), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· “P4”
= Pergi Pagi Pulang Petang, demikian sindirian bagi sementara orang
yang harus bekerja keras, sejak bangun pagi sampai istirahat malam sibuk
terus, entah termasuk dalam perjalanan atau tidak. Memang ada
orang-orang yang tidak pernah melihat matahari di sekitar rumahnya atau
tempat tinggalnya karena harus berangkat kerja pagi-pagi benar dan baru
pulang kembali ke rumah larut malam. Ada orang yang memang harus berbuat
demikian karena tempat tinggal dan tempat kerjanya jauh, dan ada orang
yang memang sejak pagi-pagi benar sudah bekerja tanpa istirahat sampai
larut malam. Apa yang mereka cari? Uang atau harta benda guna memenuhi
kebutuhan hidup berkeluarga, itulah jawaban umum atas pertanyaan
tersebut. Kiranya tidak salah jika orang bekerja keras guna memenuhi
kebutuhan hidup keluarga, akan menjadi salah jika dengan demikian orang
bersikap mental materialistis. Karena kita semua setiap hari pada
umumnya sibuk, entah bekerja atau belajar, maka hendaknya dengan bekerja
atau belajar kita juga semakin suci, semakin membaktikan diri
sepenuhnya kepada Tuhan. Maka hayatilah, entah belajar atau bekerja,
bagaikan sedang beribadat, merupakan panggilan Tuhan. Dengan kata lain
marilah kita temukan dan hayati Tuhan yang senantiasa hidup dan bekerja
dalam kesibukan kita belajar atau bekerja. Ketika sedang beristirahat,
entah rekreasi atau tidur, hendaknya dihayati dalam Tuhan. Segala
sesuatu hendaknya dihayati dan dilaksanakan dalam Tuhan, karena dengan
demikian kita sungguh bekerja untuk hidup mulia dan bahagia bersama
Tuhan selamanya.

·  “Orang
ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini
dan hukum Taurat, sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa
Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat
istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita
.”
(Kis 6:13-14), demikian kesaksian palsu yang dituduhkan kepada para
rasul. Berjuang dan bekerja untuk kehidupan kekal atau nilai-nilai atau
keutamaan-keutamaan yang menyelamatkan jiwa manusia memang akan
menghadapi tuduhan-tuduhan palsu dari orang-orang yang bersikap mental
materialistis, yang merasa diserang atau dipojokkan oleh perjuangan dan
kerja kita. Jika anda harus menghadapi tuduhan atau kesaksian palsu yang
demikian itu hendaknya tetap tenang dan tegar. Berjuang demi kebenaran
dan keselamatan jiwa memang tak akan pernah terlepas dari aneka
tantangan, hambatan dan masalah. Mengimani Yesus yang telah wafat di
kayu salib serta dibangkitkan dari mati memang berarti mati bagi dosa
dan kemudian hidup bagi Tuhan, dalam situasi dan kondisi apapun
senantiasa mengabdi dan membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan.
Percayalah bahwa jika kita hidup dan berjuang dalam dan demi Tuhan kita
pasti akan mampu mengalahkan aneka kebohongan dan kepalsuan yang
dilakukan oleh orang-orang yang bersikap mental materialistis di
lingkungan hidup dan kerja kita. Kita semua juga dipanggil untuk
menjernihkan dan membersihkan adat-istiadat atau kebiasaan-kebiasaan
yang tidak baik, dan tentu saja yang baik tetap kita abadikan.
Adat-istiadat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, yang tidak
mengusahakan keselamatan jiwa manusia hendaknya ditinggalkan.

“Sekalipun
pemuka-pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan
ketetapan-ketetapan-Mu. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi
kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku. Jalan-jalan hidupku telah
aku ceritakan dan Engkau menjawab aku — ajarkanlah
ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Buatlah aku mengerti petunjuk
titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib
“ (Mzm 119:23-24.26-27)

Artikel Serupa

Featured Image Fallback

Sabtu, 27 April 2013

/

Seksi Komsos

“Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan tidak melakukannya” (2Tim 4:1-8; Mat 7:21-27) “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam ...
SELENGKAPNYA
Featured Image Fallback

Jumat, 27 April 2013

/

Seksi Komsos

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Kis 13:26-33; Yoh 14:1-6)  “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. ...
SELENGKAPNYA