Tahun baru Imlek 2022 telah tiba. Hari syukur ini juga dirayakan bersama oleh umat Gereja Trinitas dalam perayaan Ekaristi pada hari Selasa, 1 Februari 2022. Sekitar 280 umat hadir dalam perayaan Misa pada pukul 08.00 WIB ini. Misa ini dipimpin oleh Romo Rudi Rahkito Jati, OMI.
Dalam homilinya, Romo Rudi menyampaikan sekurangnya ada tiga alasan mengapa kita juga merayakan misa pada hari Imlek ini.
Pertama, kita mau bersyukur kepada Tuhan. Kita bersyukur atas berbagai alasan. Masing-masing orang bisa mempunyai satu atau beberapa hal yang ingin disyukurinya. Ada yang bersyukur kepada Tuhan atas kesehatan, atas hasil usaha atau rejeki yang telah diterima sepanjang tahun kerbau alias tahun kerja keras, atas suatu pencapaian baik tertentu, atas kelegaan tertentu, bahkan bisa juga seperti Habakuk (dalam bac.1) yang tetap bersyukur walau hidupnya penuh cerita kegagalan, dll.
Kedua, kita juga mau ambil kesempatan mendoakan keluarga, saudara dan kerabat. Bisa untuk mereka yang akan kita jumpai pada hari ini. Tetapi juga untuk mereka yang tinggal di luar kota, untuk mereka yang pada hari ini sedang sakit atau sudah lanjut usia. Sungguh baik dan murah hati bila kita bukan hanya bisa berbagi angpao tetapi juga mendoakan keluarga dan saudara kita. Yesus bersabda, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” (Mat.5:7).
Ketiga, kita hendak bermohon. Mohon berkat Tuhan utk perjalanan hidup, usaha, studi/pekerjaan pd tahun yang akan datang, tahun Macan. Konon macan itu lambang karakter yang tak kenal takut dan sulit diprediksi. Setiap tahun sebetulnya mempunyai tantangan, kesulitan, peluang dan harapan masing-masing. Kita saat ini masih dalam bayang-bayang pandemi virus Corona. Satu hal yang pasti, the life must go on, the show must go on. Kita memang harus mempunyai keberanian tetapi juga perlu pandai-pandai menjaga kesehatan, memperhatikan prokes, waspada secara terukur, menjaga kekuatan, supaya bisa bekerja dgn baik & gembira.
Perayaan misa Imlek tahun ini cukup meriah dengan adanya dekorasi lampion yg dipasang di Gereja. Setelah misa, segenap umat pulang dgn membawa jeruk & angpao.