Kamis Putih merupakan permulaan dari Tri Hari suci. Pada hari ini, kita diajak merenungkan peristiwa perjamuan terakhir Tuhan Yesus bersama para muridnya.
Misa Kamis Putih di Gereja Trinitas menyediakan kuota tiap misa sebanyak 800 orang. Misa yang pertama pada pukul 17.00 dipimpin oleh Romo Rudi Rahkito Jati, OMI dan misa yang kedua pada pukul 20.00 dipimpin oleh Romo Basir Karimanto, OMI.
Kuota yang kami sediakan di tiap misa pun habis dalam beberapa hari. Bahkan umat yang tidak mendaftar di belarasa.id pun, banyak yang datang untuk mengikuti misa. Dalam homilnya, Romo Rudi berbicara tentang Revolusi Kasih ala Tuhan Yesus. Pembasuhan kaki oleh Yesus menjadi simbol pelayanan Yesus yang didasari oleh kasih dan kerendahan hati.Teladan Yesus ini mendorong kita agar tidak ragu apalagi merasa gengsi dalam melayani. Bagi Yesus pelayanan adalah ukuran dan bukti kesungguhan anak Allah itu menjelma menjadi manusia bahkan menjadi hamba. Hal itu sama dengan kita dalam melayani. masing-masing.Pelayanan yang tanpa pamrih akan memberi nilai lebih pada hidup kita
Bahwa dalam hidup kita ada hal baik yang kita lakukan tanpa harus diperhitungkan atau diukur dengan adanya imbalan tertentu. Kita melakukan itu sebagai ungkapan tahu syukur atas kebaikan atau atas rahmat dari Tuhan yang selama ini kita terima.
Ada 2 hal yang perlu ditambahkan:
1. Untuk melayani jangan bilang nanti karena waktu luang tidak turun dari langit. Bisa tidaknya melayani tergantung niat dan kemauan seseorang untuk mengatur waktu.
2. Dalam melayani harap disadari bahwa sebuah pelayanan akan berkurang nilai ketulusannya ketika orang mulai bikin banyak foto/reportasi yang diviralkan, karena bisa menyebabkan salah persepsi.
Pada tahun ini, Keuskupan kita mencanangkan sebagai tahun penghormatan kepada martabat manusia. Marilah kita memberi perhatian kepada mereka yang selama ini mungkin kurang kita layani, seperti para orang tua, lansia, UBK, dll. Pelayanan ini bisa dilakukan di manapun dan kapanpun.
Dalam tata liturgi Kamis Putih ada upacara pembasuhan kaki. Ada 6 orang saat upacara pembasuhan kaki yaitu 2 orang lansia, 2 orang umat berkebutuhan khusus dan 2 orang dari tim relawan misa online.
Misa Kamis Putih diakhiri dengan Perarakan Sakramen Maha kudus yang akhirnya ditahtakan di salah satu sudut gereja yang telah didekorasi dengan indah.