Judul Buku: Paus dan Kekuasaan
Penulis: Robert McClory
Penerbit: Obor
Tebal Buku: 298 halaman
Dogma Infalibilitas Paus (Ketidaksesatan Paus) secara resmi diumumkan pada 18 Juli 1870 oleh Paus Pius IX. Sontak pengumuman dan pemberlakuan dogma ini memunculkan aneka perdebatan sengit, dan umumnya berujung pada penolakan.
Meskipun dogma ini secara mutlak disetujui oleh Curia Romana dengan perimbangan 533 setuju dan 2 tidak setuju, namun tak pelak memunculkan pertanyaan besar dalam diri Gereja, “Mengapa dogma ini harus diberlakukan?” Bukankah hal ini justru secara politis bertentangan dengan prinsip-prinsip kebebasan bangsa-bangsa?”
Mereka yang menolak kehadiran dogma ini umumnya menganggap kehadiran dogma tersebut tak ubahnya sebagai fosil kuno, tanda bahwa Gereja mulai kehilangan otoritas, bahkan ada yang mengatakan infalibilitas sebagai senjata tumpul.
Lepas dari semuanya, pertanyaan mendasar adalah apa yang menjadi dasar serta tujuan Curia Romana, melalui Paus Pius IX, memberlakukan dogma infalibilitas Paus?
Buku karya Robert McClory, jurnalis senior Kepausan, mencoba mengupas tuntas berbagai aspek seputar kehadiran dogma infalibilitas. Secara lugas dan berusaha obyektif, Robert menampilkan kilasan sejarah yang melatarbelakangi penyusunan serta kehadiran dogma ketidaksesatan Paus. Berbagai pandangan para ahli teologi pun dihadirkan dalam tulisannya, bahkan Robert mencoba memaparkan aneka pandangan pengembangan pemahaman dogma.
Semua ini dicoba tampilkan guna membantu Gereja memahami makna dogma ketidaksesatan Paus secara berimbang dan obyektif. Harapannya agar aneka kontroversi yang menyertai kehadiran dogma ini dapat terpecahkan secara bijak.
Buku ini amat perlu, bahkan wajib dibaca setiap umat Gereja guna memahami serta menghayati imannya secara baik. (Thom H.W.)
Sumber: Majalah Utusan No. 07, Tahun ke-60, Juli 2010