Ikut Yesus Bukan Ikut-Ikutan
Oleh: Romo A. Widiatmoko, OMI
Adalah mudah bagi kita untuk menjadi seorang Kristiani yang umum-umum atau biasa-biasa atau normal-normal saja. Kita mampu menghafal ajaran iman Gereja kita, mampu mengerti dan menguasai tradisi Gereja. Kurangnya, banyak di antara kita yang belum kenal secara pribadi dengan Yesus.
Banyak di antara kita yang belum sadar bahwa Yesus mati di salib untuk diri kita sendiri. Karena belum menyadari hal ini, maka saat godaan, tantangan berat, atau cobaan menghadang, maka kita menjadi lemah dan menyerah. Kita tidak berusaha dan berjuang untuk teriak sekeras-kerasnya: “Tuhan Yesus, kasihanilah saya….”
Pada Minggu ini kita rayakan juga Minggu Misi – khususnya bagi anak-anak Serikat Kepausan Anak Misioner (Sekami). Anak-anak kita ini kelak bukan saja akan menjadi penerus Gereja, tetapi mereka akan menjadi penentu Gereja. Merekalah wajah Gereja kita di masa datang. Sebagai orangtua, jangan kita menghalangi anak-anak kita untuk dekat dengan Yesus. Kita perlu mendukung dan bahkan mengantar anak-anak kita kepada Yesus.
Marilah kita hidup sebagai seorang Kristiani yang tidak hanya berada pada taraf ikut-ikutan saja, tapi menjadi pengikut Kristus karena keputusan mantap sebagai seorang pribadi. Kenali Yesus secara pribadi dan bukan sekedar menjadi yang biasa-biasa saja atau yang ikut-ikutan saja. Jadilah orang yang mantap mengikuti Yesus, meski orang lain goyah dan memilih untuk tidak lagi mengikuti Yesus.