Yang Biasa Jadi Luar Biasa
Oleh: Romo Johanes N. Hariyanto, SJ
Orangtua selalu ingin memberi yang terbaik bagi anak-anaknya. Kalau bisa, malahan para orangtua ingin memberi yang paling terbaik yang bisa mereka dapatkan demi anak-anaknya. Hal demikian biasanya dapat kita lihat saat orangtua mengantar anak-anaknya untuk ikut ujian penyaringan masuk sekolah. Sering terlihat para ibu yang begitu sibuknya mencari kelas di mana si anak ditempatkan, hingga memilihkan meja dan kursi yang dianggap baik untuk anaknya, dan menyiapkan alat-alat tulis yang diperlukan anaknya. Tak jarang para petugas piket terpaksa harus mengusir para ibu ini demi ketertiban jalannya tes masuk sekolah itu.
Bacaan Injil Minggu ini mengetengahkan mukjizat pertama Yesus yang terjadi karena Maria, ibuNya. Maria memang ada di pesta itu, dan tentunya ia adalah ‘seksi repot’ pesta itu. Entah memang ditunjuk sebagai anggota panitia pesta atau hanya berinisiatif untuk membantu saja. Saat tahu pesta kehabisan anggur, Maria memberitakannya kepada Yesus. Maria hanya MENYAMPAIKAN BERITA, tidak pernah MENYURUH Yesus melakukan sesuatu. Harapan Maria adalah agar Yesus mau membantu si empunya pesta.
Sebagai orangtua, kita sering dihadapkan pada masalah ‘mengambil keputusan’. Cara yang dipakai Maria adalah dengan membiarkan Yesus mengambil keputusanNya sendiri. Berapa banyak orangtua yang meniru cara Maria ini? Seringnya, orangtua malah yang menjadi ‘penentu keputusan’ bagi anak-anaknya. Tidak membiasakan si anak untuk berpikir dan menentukan keputusan yang terbaik bagi diri si anak. Mengambil keputusan yang baik memang butuh pembelajaran dari waktu ke waktu. Kepercayaan diri seorang anak akan tumbuh jika si anak dipercaya.
Tuhan pun memberi kepercayaan kepada kita. Dia memberikan kasih dan macam-macam karunia kepada kita masing-masing. Selayaknya kita menjaga dan membagikan kasih karunia yang dipercayakan Tuhan itu dalam hidup kita sehari-hari. Kita perlu selalu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk senantiasa dapat menghadirkan Tuhan bagi sesama kita. Itulah karunia kasih terbesar dalam hidup ini. Maka marilah kita jadikan yang biasa, yang sehari-hari, menjadi yang luar biasa, karena Tuhan hadir di dalamnya lewat kita.