Rabu, 20 Mei 2009, sekitar Pk. 18.00 para pembina dan remaja mulai berdatangan di sekitar Gu Maria Paroki Trinitas – Cengkareng. Hari itu memang akan diadakan Doa Rosario Hidup. Setelah nyanyian dan doa pembukaan, kami mengadakan perarakan mengusung patung Bunda Maria, Bunda yang sangat kami hormati, mengelilingi gereja, diiringi lagu-lagu Maria, dan berakhir di Aula St. Eugenius de Mazenod.
Para pembina dan remaja yang tiga hari sebelumnya telah mengadakan gladiresik menyusun suatu formasi berbentuk rosario. Setelah diberikan pengantar singkat mengenai Bunda Maria dan pentingnya kita berdoa rosario, kami mulai mendaraskan doa dengan khidmat. Suasana hening lebih terasa karena penerangan listrik kami ganti dengan lilin-lilin yang dipasang di tiap butir Doa Salam Maria. Tiap peristiwa diisi juga dengan pembacaan puisi dan doa.
Ada keharuan dalam sanubari melihat kekhusyukan para remaja dalam berdoa. Merekalah penerus Gereja di masa yang akan datang. Kami yakin, walaupun hanya sedikit demi sedikit bekal rohani seperti ini diberikan kepada mereka, tetapi iman mereka akan terus bertumbuh. Bunda Maria, senantiasa doakanlah kami kepada Yesus, Putramu, Amin.
(Kontribusi: Henny, Pembina BIR)
{morfeo 10}