Judul Buku: Benediktus XVI
Penulis: Krispurwana Cahyadi, SJ
Penerbit: Kanisius
Tahun terbit: 2010
Tebal buku: 452 halaman
Satu lagi buku tentang Paus Benediktus XVI yang kembali ditulis oleh Krispurwana Cahyadi, SJ. Meski mengambil judul dari nama Joseph Ratzinger setelah dinobatkan sebagai Paus, buku ini bukan sebuah biografi. Buku ini lebih merupakan paparan pemikiran Benediktus XVI. Maka dapat dikatakan, melalui buku ini kita diajak untuk mengenal seperti apa pemikiran, gagasan, serta keprihatinannya, baik sebelum atau sesudah menjadi Paus.
Ketika Ratzinger terpilih sebagai Paus baru untuk menggantikan mendiang Yohanes Paulus II, muncul reaksi cemas, kecewa, dan pesimis. Reaksi ini berkaitan dengan sosok Ratzinger yang ketika menjabat sebagai Perfek Kongregasi Ajaran Iman Vatikan dikenal sebagai tokoh konservatif yang menentang homoseksualitas, pernikahan sejenis, euthanasia, dan aborsi. Meski demikian, perlu diingat bahwa posisi dan kedudukannya sebagai Paus dapat membuat Ratzinger memiliki pemikiran dan pandangan yang tidak sama persis dengan sebelum ia menjadi Paus.
Reaksi keras juga muncul ketika Benediktus XVI menyampaikan pidato di Universitas Regensburg, Jerman, 12 September 2006. Kutipan dialog yang ia ambil dari teks yang diterbitkan oleh Adel Theodor Khoury mendapat kecaman dari umat Islam. Padahal tema dan persoalan dasar yang sebenarnya ingin diangkat Benediktus XVI adalah perihal relasi antara iman dan akal budi. Di sana ia memberi kritik pada budaya relativisme yang melemahkan dialog antara iman dan budaya modern.
Di balik berbagai macam reaksi, muncul sebuah pertanyaan terkait penggembalaan Benediktus XVI. Gereja Katolik Roma mau dibawa ke mana? Kiranya pertanyaan itu akan terjawab ketika Anda membaca buku ini. (Willy Putranta)
Sumber: Majalah Utusan No. 06, Tahun ke-60, Juni 2010