Sabtu, 13 Maret 2010, dilaksanakan Ibadat Syukur dan Peletakkan Batu Pertama Gereja Santa Maria Imakulata yang dipimpin langsung oleh Romo Roy Djakarya, Pr, sebagai wakil dari Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Bapak Inggard Joshua – anggota DPRD DKI Jakarta, Bapak K.H. Ahmad Syafi’i Mufid – Ketua Forum KerukunanUmat Beragama (FKUB) DKI Jakarta, dan sejumlah tokoh Muslim dari FKUB tingkat Jakarta Barat dan DKI Jakarta terlihat hadir di antara para undangan. Acara yang berjalan lancar ini terdiri dari ibadat, peletakkan batu pertama, penandatanganan prasasti oleh Romo Roy sebagai Wakil KAJ, Romo Peter K. Subagyo, OMI sebagai wakil Paroki Trinitas, dan Bapak K.H. Ahmad Syafi’i Mufid sebagai wakil dari FKUB, dan ramah-tamah bersama. Sudah dimulaikah pembangunan fisik gereja? Bagaimana kemajuan pembangunannya hingga sekarang? Adakah hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan?
Romo Antonius Widiatmoko, OMI, Romo Stasi Sta. Maria Imakulata yang juga menjadi Pendamping Panitia Pembangunan Gereja (PPG) Sta. Maria Imakulata, berkesempatan ditemui Sabitah di sela-sela kepadatan kesibukannya.
“Sejauh ini, proses pembangunan gereja Sta. Maria Imakulata terus berjalan. Bisa jadi umat punya kesan kok kelihatannya tidak ada perkembangannya… Tetapi memang pembangunan itu ada tahap-tahapnya, bukan? Saat ini sedang berlangsung proses penentuan tender, sebagian besar tender yang sifatnya mendesak, sudah terselesaikan. Kita semua mesti bersabar, semua ada prosesnya. Kita pasti melangkah maju terus. Percayalah pada Penyelenggaraan Ilahi.”
“Hambatan terhadap pembangunan gereja memang ada. Itu tak bisa kita pungkiri dan itu pun terjadi bukan terhadap gereja Sta. Maria Imakulata saja. Paroki-Paroki lain yang sedang membangun gereja di Jakarta ini juga mengalami hal yang sama. Bukankah begitu? Maka, saya minta agar seluruh umat terus berdoa yang tak putus-putusnya. Berdoalah senantiasa. Saya selalu katakan, mukjizat doa itu luar biasa, dan kita sudah mengalaminya. Izin Prinsip dan Izin Mendirikan Bangunan Gereja Sta. Maria Imakulata termasuk cepat selesai prosesnya bila dibandingkan dengan yang lain. Hal ini sudah merupakan mukjizat Tuhan yang luar biasa yang boleh kita alami.”
“Oleh karena itu, saya minta seluruh umat tetap tenang dan tidak terbawa arus emosi. Sudah ada bagian-bagian di PPG yang menangani hal ini. Sudah dari dulu kita punya hubungan baik dan penuh persaudaraan dengan masyarakat sekitar. Pembangunan gereja Sta. Maria Imakulata sudah mendapat izin resmi dari Pemerintah Negara kita, ini berarti kita berjalan di dalam jalur hukum ketatanegaraan yang tidak melenceng. Kita ingin pembangunan gereja berjalan dengan damai dan tanpa friksi.”
“Saya mengajak seluruh umat untuk berdoa dengan penuh iman. Kita memang ingin agar pembangunan Gereja nantinya jauh dari hambatan yang datang dari orang-orang yang tidak menyukai kehadiran Gereja. Daripada mendoakan yang jelek-jelek untuk mereka seperti misalnya agar mereka celaka atau mendapat musibah, jauh lebih baik kita doakan agar Tuhan menjadikan mereka murid-murid Yesus sendiri. Kalau mereka menjadi murid Yesus, bagaimanakah mereka masih akan menentang Gereja-Nya? Semoga Tuhan mencurahkan dan menyiram kasihNya pada saudara-saudara kita ini. Kita ingat dalam Kitab Suci bagaimana Yesus mengubah Saulus yang semula mengejar dan menganiaya Gereja awal, menjadi Paulus yang sangat giat mewartakan Yesus. Mintalah ‘mukjizat Saulus menjadi Paulus’. Kita semua harus merapatkan barisan doa kita, terus yakin dan percaya akan rencana dan penyertaan Tuhan. Percaya tanpa keraguan!!!”
“Saya kutipkan sabda Yesus dalam Matius 21:21-22: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.’” (tis)
(Sumber: Majalah Sabitah No. 43, Mei-Juni 2010)