Setelah beberapa bulan giat melakukan pencarian dana untuk di sumbangkan ke panti asuhan St. Yusuf, akhirnya pada hari Minggu, 18 Desember 2011, Mudika wilayah 4 dan 5 didampingi beberapa pengurus di lingkungan beserta pendamping mudika, berangkat ke panti asuhan St. Yusuf di daerah Sindanglaya, Cipanas.
Bus berkapasitas 59 seat penumpang yang sudah parkir di depan kesusteran ADM tampak ramai pada minggu pagi itu. Gelak tawa, canda riang dari para mudika sudah menghiasi ruangan bus. Senyum puas terlihat dari wajah mereka, karena akhirnya kegiatan ini benar – benar bisa berjalan setelah beberapa bulan berusaha mencari dana dengan berbagai cara dan juga menjumpai berbagai kesulitan. Konflik antar sesama anggota pun sering terjadi akibat salah paham dan beragam pemikiran. Namun semua itu terbayar dengan rasa puas dan terlihat pada cerianya suasana pagi itu.
Setelah 2,5 jam perjalanan, akhirnya bus pun tiba di panti asuhan St. Yusuf dan disambut dengan hangat oleh suster dan beberapa pengurus di panti asuhan tersebut. Menjelang pukul 09.30 WIB, sekitar 200 lebih anak – anak panti asuhan sudah memenuhi aula dan siap untuk mengikuti acara yang telah di siapkan oleh panitia baksos, mulai dari anak – anak TK sampai SMA terlihat begitu ceria menyambut mudika wilayah 4 dan 5.
Acara pun dimulai dengan doa pembukaan yang dibawakan oleh Michael Maturbongs selaku papi pembimbing mudika wilayah 4 dan 5 dan kata sambutan yang dibawakan oleh Benedictus Trisnawan Herlambang selaku ketua lingkungan Daniel. Aula yang begitu luas terlihat penuh dengan tawa dan canda dari anak – anak panti asuhan saat mengikuti ice breaking dan beragam acara lainnya. Tidak ketinggalan salah satu dari mudika menunjukan bakatnya kepada anak – anak panti asuhan dengan permainan sulap. Selang beberapa jam kemudian, acara pun ditutup dengan penyerahan bantuan berupa bahan – bahan pokok makanan kepada suster pengurus panti asuhan St. Yusuf dan doa penutup.
Setelah melakukan kegiatan ini, kami dapat belajar banyak hal dari anak – anak panti asuhan. Betapapun sulitnya keadaan mereka, namun mereka selalu terlihat ceria. Banyak diantara kita yang hidup berkecukupan, hidup dalam kemewahan, keinginan apapun hampir semua terpenuhi, namun seringkali tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Marilah kita tengok, banyak juga diantara kita yang hidup serba berkekurangan, hidup dalam kemiskinan, hidup tanpa orang tua, dan masih banyak lagi problematika kehidupan lainnya. Belajarlah bersyukur dari mereka, karena Allah mengajari kita untuk selalu bersyukur dan menolong satu sama lain. Janganlah melihat mereka yang membutuhkan bantuan kita dengan sebelah mata, selagi kita mampu untuk menolong, kenapa tidak?
Semoga dengan kegiatan ini, para mudika di wilayah 4 dan 5 dapat merubah sikap agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Tuhan memberkati.
Oleh : Victor Dhanar Bumi Buana
Dok : Jeffier Al Madinah & Lie Cu
Sumber : mudika45.blogspot.com