You are here : Home Artikel Kesehatan Flu Babi

Flu Babi

Dunia tiba-tiba dikejutkan dengan wabah flu babi.  Dari Meksiko, flu ini langsung berjangkit  ke segala penjuru dunia.  Berita terakhir menyebutkan bahwa penderita flu babi telah di temukan hingga di Selandia Baru dan Israel.
 
Apa itu flu babi?  Bagaimana gejalanya?  Berikut kami mencoba menyarikan informasi-informasi yang penting untuk kita ketahui bersama.
 
Flu babi (Swine Influenza Virus) disebabkan oleh virus influenza Orthomyxovirus Endemic yang berjangkit pada babi.  Flu babi ini kemudian berkembang hingga sekarang yang dikenal dengan jenis Influenza Tipe C.
 
Flu babi menjangkiti manusia setiap tahunnya dan biasanya, orang yang mudah terjangkit adalah mereka yang punya kontak langsung dengan babi – walau ada pula ditemukan kasus penularan antar manusia. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat melaporkan bahwa gejala-gejala dan penularan flu babi antar manusia biasanya terjadi saat musim flu, dengan tanda-tanda demam, letih, lesu, lemas, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, hidung berair, batuk, pusing-pusing, muntah-muntah, iritasi pada mata dan diare.

 

Penyebaran antar manusia biasanya terjadi lewat batuk atau bersin dari orang yang terjangkit flu babi, menyentuh barang/sesuatu yang sudah terkontaminasi virus flu babi.  Biasanya, penularan terjadi saat orang yang terkontaminasi virus flu babi memegang hidung atau mulutnya.  Di sinilah virus flu babi mulai memasuki tubuh.  Pada manusia, flu babi dinilai paling membahayakan dalam 5 hari pertama terjangkitnya penyakit ini.  Pada anak-anak, masa ini lebih panjang, yaitu sampai dengan 10 hari.

Pencegahan penularan flu babi hampir mirip dengan pencegahan penularan flu burung, yaitu: (1) Memakai masker penutup mulut dan hidung; (2) Tidak mengadakan kontak langsung dengan penderita flu babi maupun hewan ternak yang menderita flu babi; (3) Sesering mungkin mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau antiseptik; (4) Sanitasi yang baik; (5) Menjalankan kebiasan hidup yang baik seperti cukup tidur, cukup makan makanan bergizi, dan berolahraga.

Bolehkah memakan produk-produk yang berasal dari babi?

Walau belum ada indikasi yang jelas mengenai kemungkinan penyebaran flu babi kepada manusia adalah karena kontak manusia dengan babi, alangkah lebih baik bagi kita untuk meminimalkan kontak kita dengan babi, khususnya babi yang sakit.  Segera laporkan kepada pejabat kesehatan yang berwenang kalau terjadi kasus babi sakit. 

Kebanyakan orang biasanya terjangkit flu babi lewat kontak yang lama dan berkesinambungan dengan babi yang telah terinfeksi virus flu babi.  Cuci tangan dengan sabun dan air secara seksama setelah melakukan kontak dengan hewan apa pun, khususnya setelah memotong hewan.  Bagi yang bekerja di tempat pemotongan hewan, pakailah masket penutup mulut dan hidup saat memotong hewan dan membersihkan hewan-hewan yang telah dipotong itu.  Hewan yang sakit atau hewan yang mati karena sakit sebaiknya jangan dipotong melainkan dibakar.

Flu babi belum terlihat menular kepada manusia lewat makan daging babi atau produk-produk turunan babi lainnya.  Virus flu babi dapat mati kalau dimasak dengan temperatur 70 derajat Celcius.

Flu babi sebenarnya bukan penyakit yang baru menyerang manusia.  Di tahun 1976, jenis flu ini telah mewabah di Amerika Serikat lewat seorang taruna yang ditempatkan di Fort Dix.  Saat itu ditemukan 500 kasus dengan 25 kematian.

Di tahun 2007, wabah flu babi ditemukan di Luzon, Filipina.  Kematian yang terjadi bukan saja karena flu babi, tetapi karena di sana mewabah juga kolera.
 
Di bulan Maret dan April 2009, lebih dari 1000 kasus flu babi pada manusia ditemukan di Meksiko.  Wabah ini dengan cepat merebak ke seantero dunia.  Amerika Serikat memastikan adanya kasus flu babi di negara-negara bagiannya.  Selandia Baru juga memastikan adanya 22 anak sekolah yang terjangkit flu babi saat mereka kembali dari studi tur ke Meksiko.  Dari Kanada dilaporkan adanya 5 kasus kemungkinan flu babi.
 
Apa bahaya wabah flu babi?

Kebanyakan orang – khususnya yang tidak mempunyai kontak langsung dengan babi – tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap virus flu babi.  Kalau flu babi dapat menular antar manusia, maka akan terjadi wabah flu babi yang serius.  Dampak dari wabah ini sulit dikatakan, semuanya tergantung dari kekuatan virus, kekebalan tubuh manusia, dan lainnya.  

Adakah vaksin untuk mencegah flu babi?

Sampai sekarang belum ada vaksin yang dapat memberikan proteksi pada manusia akan virus flu babi.  Belum diketahui juga apakah vaksin influenza yang ada sekarang mampu memberikan proteksi akan virus flu babi.  Virus influenza berkembang sangat cepat.  Yang terpenting adalah membuat vaksin untuk melawan virus yang sedang berkembang sekarang agar dapat memberikan perlindungan maksimal kepada manusia.

Apa yang harus diperbuat jika ada yang sakit flu  di rumah?

1. Cobalah untuk memisahkan orang yang sakit itu ke bagian lain di rumah.  Kalau hal itu tidak memungkinkan, jauhkan yang sakit dari yang sehat, setidaknya berjarak 1 meter.

2. Tutuplah mulut dan hidung saat merawat orang sakit.  Masker dapat dibeli, atau dapat pula dari kain perca yang tersedia, buang masker yang sudah dipakai atau cucilah dengan bersih.

3. Cuci tangan dengan sabun dan air dengan seksama setelah berkontak dengan orang sakit.

4. Cobalah untuk membuat pertukaran udara di tempat orang sakit ditempatkan.  Bukalah pintu atau jendela untuk mendapatkan udara segar.

5. Buatlah lingkungan rumah selalu dalam keadaan bersih dengan memanfaatkan cairan pembersih bebas kuman.

Apa yang harus dilakukan jiwa kita merasa mempunyai gejala-gejala flu babi (merasa tidak enak badan, demam hinggi, batuk dan sakit tenggorokan)?

1.  Segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan pengobatan yang benar.

2.  Tinggallah di rumah, jangan pergi ke kantor, sekolah, atau kumpulan orang banyak.

3.  Beristirahat yang cukup, minumlah yang banyak.

4.  Tutuplah mulut dan hidung dengan tissue saat batuk atau bersin, buanglah bekas tissue itu di tempat pembuangan sampah.

5.  Cuci tangan dengan sabun dan air dengan seksama sesering mungkin, khususnya setelah batuk atau bersin.

6.  Beritahukan keluarga atau teman, carilah pertolongan untuk keperluan-keperluan di luar rumah, seperti berbelanja.

7.  Pergi ke dokter atau mantri kesehatan terdekat sebelum berpergian, laporkan semua gejala yang dirasakan, laporkan pula kemungkinan adanya perjalanan ke tempat-tempat terjadinya wabah flu babi.

8.  Ikuti petunjuk dokter/mantri kesehatan yang diberikan.

9.  Tutup mulut dan hidung selama berada dalam perjalanan.

 
* Artikel ini akan terus diperbaharui seiring dengan perkembangan berita-berita yang ada.


(Sumber: Wikipidia dan Panduan WHO Berbahasa Inggris – diterjemahkan secara bebas)