Pada waktu orang meninggal, lebih-lebih dari keluarga kita sendiri, mau tak mau kita akan teringat pada tujuan hidup manusia sebenarnya. Kita menjadi sadar akan pentingnya langkah yang menentukan seluruh kebahagiaan hidup manusia pada waktu ia beralih dari dunia ke alam akhirat. Pada waktu itu kita juga melihat arti hidup di dunia dan hidup kekal yang diberikan oleh Allah. Maka tak sukarlah bagi kita untuk berdoa dari hati menurut perasaan dan ilham kita sendiri, yang dijiwai oleh Roh Kudus sendiri. Dengan mendoakan saudara kita yang meninggal baik di rumah maupun di makam kita mengungkapkan keyakinan kita bahwa Allah akan menerima dia, bahwa Allah akan memberikan hidup kekal yang dijanjikan-Nya selagi saudara kita itu masih bersama kita di dunia.
Sumber: Buku Tanya Jawab Pengetahuan (minimum) Hidup Menggereja, disusun oleh Johanes K. Handoko, Ketua Panitia Perayaan 30 Tahun Gereja Katolik Trinitas, Paroki Cengkareng, 2008