Buku baptis sejak 1968. Pada masa pendudukan Jepang sekitar 650 orang Manado (Heiho) dipindahkan ke Tanjung Barat (dan ke Tangerang timur), tempat Ekaristi dirayakan sekali 2 bulan tahun 1944. Sejak 1951 seorang pastor tentara mengumpulkan umat di dalam dan di sekitar tangsi untuk merayakan Misa Kudus (sejak 1954 di aula tangsi Batalyon Manado). Umat Stasi Cawang diserahkan dari Katedral ke Paroki Bidaracina 1957, supaya dibimbing S. Bratasoeganda, SJ (448 orang). Setelah beberapa kali tempat merayakan Ekaristi dipindah, keuskupan membeli tanah sekitar 1 hektar di sebelah barat ‘Pagar 4 Mei’ (1964). Perubahan bekas gedung ABRI di atas tanah itu memakan waktu selama 4 tahun sampai menjadi gereja.
Gereja sekarang diberkati 1968.
Perintis dan pastor pertama P. Robertus Bakker, SJ (1969), yang merangkap pastor Kampung Sawah dan mendirikan Perkumpulan Pelayan Pemakaman St. Yusuf. Paroki ini sampai kini digembalakan oleh pastor Jesuit.
Umat di paroki ini 30% nya adalah keluarga anggota ABRI.
Dari Paroki Cililitan dipisahkan Paroki St. Aloysius Gonzaga, Cijantung (1979) dan Paroki Kalvari, Lubang Buaya (1995).
Alamat Paroki:
Jl. Kelapa Gading III/38
Kramatjati, Jakarta Timur
Tel. 800-1550
Susteran Penyelenggaraan Ilahi (PI)
Menyelenggarakan SD dan poliklinik sejak 1967.
Jl. Kelapa Gading V/39A
Jakarta Timur
Jadwal Misa Kudus di Paroki Cililitan:
Sabtu |
: |
Pkl. 17.30 |
Minggu |
: |
Pkl. 06.30; 08.30; 17.30 |