Seorang umat bertanya:
Saya ingin bertanya mengenai puasa yang diharuskan pada tanggal 9 Maret dan 22 April nanti. Menurut Romo, dalam berpuasa kita hanya boleh makan kenyang sekali dalam sehari.
Yang menjadi pertanyaan adalah kapan kita boleh makan? Pagi, siang, atau sore/malam hari? Pertanyaan yang kedua: Apakah kita boleh minum air atau susu atau yang manis-manis selama berpuasa? Yang ketiga: bolehkah kita mengemil saat puasa mengingat mengemil itu tidak mengenyangkan?
Selanjutnya untuk berpantang, apakah kalau kita berpantang daging kita masih boleh makan telur, ikan, dan mie instan yang mengandung kaldu sapi atau ayam dibumbunya? Apakah untuk berpantang yang diwajibkan adalah setiap hari Jumat saja?
Jawaban yang diberikan oleh Romo Henricus Asodo, OMI, Rektor Seminari Tinggi OMI, Yogyakarta:
Menurut aturan Gereja Katolik, kita memang berpantang dan berpuasa pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung, sementara setiap Jumat dalam Masa Prapaskah kita diwajibkan untuk berpantang saja. Itu pun berlaku bagi umat Katolik yang berumur antara 12-60 tahun. Kalau belum cukup umur atau malah sudah lebih, tidak diharuskan melakukan kewajiban pantang dan puasa.
Untuk Puasa, kita dapat menentukan sendiri waktunya: pagi, siang, atau sore/malam, yang penting kita makan kenyang hanya 1 kali saja, selebihnya kita berusaha untuk tidak “membohongi” diri sendiri dengan tidak makan kenyang tetapi ngemil atau minum susu setiap 2 jam sehingga perut kita tetap penuh meski hanya makan kenyang 1 kali.
Menurut saya, ada teori yang bagus yang bisa diterapkan: Tanyalah pada diri kita sendiri: APA YANG PADA SATU TAHUN INI SAYA KETAGIHAN ATAU KERANJINGAN ??? Nah, itu yang kita bisa pilih menjadi pantangan juga. Misalnya, keranjingan main game atau Facebook atau yang lainnya lagi. Kita bisa berpantang dengan mengurangi main game atau FB atau lengket dengan BB.
Hal demikian lebih efektif dan membantu perkembangan iman kita sehingga kita tidak menghabiskan waktu hanya untuk main-main saja, tetapi akhirnya punya waktu untuk berdoa dan syukur sekali kalau kita bisa juga mendoakan dan memperhatikan orang lain. Hati dan jiwa kita perlu disirami juga lho, biar selalu segar..!