Featured Image Fallback

Marah, emosi tak terkendali, dosakah?

/

Seksi Komsos

Kalau memang dosa, berarti Yesus juga berdosa, karena Ia marah dan mengusir para pedagang dari Bait Allah (Yoh 3).

Emosi yang tidak terkendali sehingga mengakibatkan kemarahan itu memang suatu kekurangan, bahkan termasuk dosa juga. Apalagi kalau perbuatannya melebihi ukuran, artinya tidak seimbang dengan penyebab kemarahan tersebut.  Serius tidaknya dosa itu tergantung dari perbuatan buruk yang diakibatkannya. Akan tetapi, amarah tidak selalu disebabkan oleh emosi yang tidak terkendali.

Kalau dalam Alkitab dikatakan bahwa Yesus marah, itu disebabkan bukan oleh karena Dia tidak mampu mengendalikan emosi-Nya, melainkan oleh karena Ia memberi reaksi terhadap sesuatu yang tidak benar, yang tidak sesuai dengan kehendak Bapa-Nya. Yesus tidak “lepas kendali”. Inilah yang sering disebut “kemarahan suci”, suatu kemarahan yang pada tempatnya, suatu kemarahan yang wajar, suatu kemarahan terhadap yang jahat. Jadi Yesus tidak berdosa kalau Dia marah. Hal yang sama dapat dikatakan juga untuk menerangkan kemarahan Allah yang disebut dalam Alkitab (Ul 9:19-20; 29:23; dsb)

 

Sumber: Buku Tanya Jawab Pengetahuan (minimum) Hidup Menggereja, disusun oleh Johanes K. Handoko, Ketua Panitia Perayaan 30 Tahun Gereja Katolik Trinitas, Paroki Cengkareng, 2008

Artikel Serupa

Featured Image Fallback

Stipendium dan Iura Stolae

/

Seksi Komsos

Pada suatu hari seorang remaja, sebut saja Rendy (13 th), sedang asyik berbincang-bincang dengan Romo Rudi : Rendy : “Kayaknya enak ya jadi Pastor di ...
SELENGKAPNYA
Featured Image Fallback

Ke Pangkuan Gereja, Setelah Cerai

/

Seksi Komsos

Pengasuh yang terkasih, saya perempuan, 25 tahun. Empat tahun lalu, saya menikah dengan laki-laki dari Gereja Protestan. Waktu itu, karena sudah terlanjur hamil, saya ikuti ...
SELENGKAPNYA