Baik kalau di pintu masuk gereja, kita menandai diri kita dengan air suci untuk mengingatkan diri kita sebagai anak-anak Allah yang telah dipermandikan, dibaharui, disucikan, diberkati oleh Tuhan sendiri. Kalau airnya keruh, siapa saja yang melihat hal ini perlu menyampaikan kepada petugas gereja agar dapat diganti dengan air suci yang jernih. Kalau kita ingin menandai diri kita dengan air suci yang jernih, hendaknya kita ingat selalu untuk menjalani satu cara hidup yang jernih sebagai anak-anak Allah, bukan sebagai budak-budak yang berkubang dalam air keruh dan lumpur kotor kelemahan dan dosa.
Sumber: Buku Tanya Jawab Pengetahuan (minimum) Hidup Menggereja, disusun oleh Johanes K. Handoko, Ketua Panitia Perayaan 30 Tahun Gereja Katolik Trinitas, Paroki Cengkareng, 2008