Featured Image Fallback

10 Cara Membawa Damai Bagi Dunia: Meneladan Para Pemawa Damai

/

Seksi Komsos

Begitu banyak orang yang menjadi tokoh perdamaian di dunia. Beberapa dari mereka bahkan memenangkan hadiah Nobel Perdamaian. Susan Skog, seorang penulis, presenter, dan wartawan lepas menulis sebuah buku “Peace in Our Lifetime: Insights from the World’s Peacemakers” – Damai dalam Hidup Kita: Pemikiran-Pemikiran dari Pembawa Damai Dunia”.

Dalam buku tersebut, Susan Skog mencoba menunjukkan pada kita semua bagaimana kita bisa menyelesaikan konflik-konflik berat – baik yang bersifat pribadi maupun dalam cakupan yang lebih luas lagi – lewat pengalaman-pengalaman lebih dari 50 orang pembawa damai.

Berikut adalah 10 cara menjadi seorang pembawa damai bagi dunia dari kutipan kata-kata para pembawa damai dunia:

  1. Di mana saja engkau berada, anggaplah tempat itu sebagai Kemah Daud: “Satu-satunya cara bagi kita untuk dapat menciptakan damai adalah dengan menjadikan diri kita damai seperti yang kita inginkan terjadi.” (Susan Collin Marks, pembawa damai pada masa transisi pergolakan rasial di Afrika Selatan.
  2. Peliharalah damai di dalam diri kita sendiri: “Langkah pertama adalah pulang kepada diri kita sendiri. Engkau tak perlu menjadi seorang Buddha, tetapi jadilah dirimu sendiri.” (Thich Nhat Hanh, pembawa damai yang pendeta Buddha asal Vietnam, tinggal di Perancis.)
  3. Sembuhkan sepotong dari kemarahan kita: “Damai itu seperti membuang bom-bom dari dalam hati kita, sama seperti membuang uang pembeli bom di Pentagon.” (Colman McCarthy, pembawa damai dari Amerika Serikat, seorang jurnalis, pengajar, dan penulis kolom di The Washington Post.)
  4. Berfokus pada hal-hal positif: “Tanamkan dirimu di tengah-tengah yang paling engkau suka – sesuatu di dalam dirimu yang paling hidup.” (Yael Lachman, seorang Yahudi pembawa damai, pendeta Kristen di California, Amerika Serikat.)
  5. Selalu menyelesaikan masalah secara kreatif: “Konflik adalah panggilan untuk menciptakan penyelesaian masalah yang kreatif.” (Louise Diamond, pembawa damai asal Australia yang menjadi konsultan perdamaian.)
  6. Jadilah jembatan: “Jauh di bawah pemikiran ‘bersalah’ atau ‘benar’ ada sebuah tempat. Saya akan menemui engkau di sana.” (Rumi, Sufi mistik, teolog, penulis puisi dari Persia yang hidup di abad ke-13.)
  7. Praktekkan tanggungjawab pada diri sendiri: “Kita ingin mengakhiri semua perang tanpa menyerah pada niat dan hubungan dengan kekerasan.” (Arun Gandhi, pembawa damai aktifis sosial-politik, cucu dari Mohandas Gandhi.)
  8. Mengampuni satu orang: “Kebencian itu ibarat meminum racun dan berharap racun itu akan membunuh musuh-musuh kita.” (Nelson Mandela, pembawa damai, pejuang kesetaraan ras di Afrika Selatan, politikus yang rendah hati dan murah hati.)
  9. Percaya pada kedamaian: “Bermimpilah, bermimpilah, bermimpilah. Jadilah seorang idealis. Bermimpilah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik lagi.” (Desmon Tutu, Uskup Gereja Anglikan yang menjadi pembawa damai di Afrika Selatan dengan ikut berjuang bagi kesetaraan warna kulit. Seorang pejuang dan aktifis sosial.)
  10. Melayani satu bagian dari dunia ini: “Setiap orang dapat menjadi besar, karena setiap orang mampu untuk melayani. Engkau tak memerlukan pendidikan yang tinggi, engkau hanya perlu hati yang penuh rahmat, jiwa yang dibangkitkan oleh cinta.” (Martin Luther King, Jr, pembawa damai yang aktifis kemanusiaan, seorang pendeta Kristen yang berjuang tanpa kekerasan untuk persamaan hak bagi warga kulit berwarna di Amerika Serikat.)

Bagaimana?

Mudah untuk menjadi seorang pembawa damai, bukan? Lewat tuntunan Roh Kudus, Roh Pembawa Damai, mari kita ciptakan damai di tempat kita berada. Layanilah dunia kita dengan hati dan jiwa yang damai. Sukacita akan selalu menyelimuti hidup kita. “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Mat 5:9)

Damai di Bumi, Damai di Hati, Mari kita menjadi pembawa damai. Selalu.

(Disadur dan diterjemahkan secara bebas dari artikel 10 Ways to Bring Peace to the World, www.beliefnet.com, dengan penambahan seperlunya./smartis)

Sumber: Majalah Sabitah Edisi 61, November2013 – Januari 2014

Artikel Serupa

MISA UBK (Umat Berkebutuhan Khusus) 9 Juli 2023

/

Seksi Komsos

MISA UBK (Umat Berkebutuhan Khusus) akan diselenggarakan hari Minggu, 9 Juli 2023, jam 13.00, di Gereja Santa Maria Imakulata Jangan lupa ya! Tuhan memberkati
SELENGKAPNYA
Featured Image Fallback

Hari Raya Hati Kudus Yesus 16 Juni 2023

/

Seksi Komsos

  Halo teman teman terkasih! jangan lupa ya untuk mengikuti Misa Hari Raya Hati Kudus Yesus yang diadakan Hari Jumat, 16 Juni 2023, pukul 19.00 ...
SELENGKAPNYA