You are here : Home Renungan Mari Merenung Khotbah Santo Fransiskus untuk Burung-Burung

Khotbah Santo Fransiskus untuk Burung-Burung

Kita sering mengasosiasikan Santo Fransiskus dari Assisi dengan burung. Ada cerita dari abad ke-13 tentang St. Fransiskus yang berkhotbah kepada burung-burung di pohon. Lukisan terkenal oleh Giotto menggambarkan St. Fransiskus yang dengan rendah hati mengagumi burung-burung di tanah, tangannya terlihat sedang memberkati burung-burung itu. Dalam gambar-gambar St. Fransiskus yang populer sekarang ini, kita melihat burung-burung yang mengelilingi kepala atau bertengger di bahunya. Dan banyak juga para pengagum St. Fransiskus yang menempatkan gambar dari Santo penyayang binatang ini di sangkar-sangkar burung peliharaan mereka.

St. Bonaventura menulis tentang St. Fransiskus dari Asisi yang sedang berjuang untuk menentukan pilihan selanjutnya: pensiun dari dunia dan mengabdikan diri sepenuhnya pada doa atau ia harus terus bepergian sebagai seorang pengkhotbah Injil? Untuk menjawab pertanyaan ini, St. Fransiskus mengirim seorang Saudara untuk mencari nasihat dari dua rekannya yang paling terpercaya: Saudara Sylvester dan Santa Clara yang Suci dan saudara perempuannya.

Jawaban dari Saudara Sylvester dan Santa Clara datang dengan cepat. Mereka menilai Allah tetap menginginkan Santo Fransiskus untuk terus mewartakan Kabar Baik dan Kasih kasih Allah yang menyelamatkan. Tidak lama setelah Santo Fransiskus mendengar tanggapan dari kedua orang yang dipercayanya itu, menurut Santo Bonaventura, Santo Fransiskus “tanpa menunda-nunda lagi, langsung pergi ke jalan-jalan untuk melaksanakan perintah Ilahi itu dengan semangat besar." Tapi ke mana Santo Fransiskus pergi? Ia bukan bergegas pergi ke desa terdekat atau pasar untuk mulai memberitakan Injil kepada orang-orang yang berkumpul di sana, melainkan - menurut Santo Bonaventura - "Ia datang ke tempat kawanan besar burung berbagai macam sedang berkumpul. Ketika Orang Kudus Allah ini melihat burung-burung itu, ia dengan cepat berlari menghampirinya dan menyapa mereka dan memberkati mereka. "Ia pergi tepat ke burung-burung itu dan memohon hewan-hewan itu untuk mendengarkan Firman Tuhan. “ Santo Fransiskus mengatakan: “Oh burung, saudara-saudaraku, engkau memiliki kewajiban besar untuk memuji Penciptamu, Yang menyelubungi engkau dengan bulu-bulu dan memberi engkau sayap untuk terbang. Yang memberi engkau udara yang murni dan Yang peduli padamu sehingga engkau tak perlu kuatir lagi.” Burung-burung menunjukkan kegembiraan mereka dengan cara yang luar biasa: mereka mulai untuk meregangkan leher mereka, melebarkan sayap mereka, membuka paruh mereka dan menatap Santo Fransiskus dengan penuh perhatian.

"Ia berjalan di tengah-tengah kerumunan burung-burung itu dengan semangat luar biasa yang berasal dari Roh Kudus. Tak ada satu pun dari burung-burung itu yang pergi hingga saat Santo Fransiskus membuat tanda salib dan memberi izin untuk mereka pergi. Kemudian burung-burung itu terbang secara bersama-sama. Para sahabat Santo Fransiskus yang menunggu di jalan melihat semua hal ini. Ketika ia kembali kepada mereka, Santo Fransiskus menyesali kelalaiannya tidak berkhotbah kepada burung-burung sebelumnya.

Thomas Celano yang menulis biografi dari Santo Fransiskus menambahkan kalimat ini: "Sejak hari itu, Santo Fransiskus dengan hati-hati menasihati semua burung, binatang, semua reptil, dan juga mahluk-mahluk lainnya untuk memuji dan mencintai Pencipta mereka. (Kontribusi: Romo Peter K. Subagyo, OMI)